Potensi dan Peluang Bisnis Consumer Finance
1. Potensi daya beli konsumen yang berpenghasilan tetap mencapai Rp 50,8 triliun dari 949 ribu karyawan di seluruh Indonesia yang bekerja pada 318 perusahaan di akhir 2007. Sebesar 74% berpenghasilan diatas Rp 4 juta per bulan dengan total penghasilan Rp 38 triliun milik 333 ribu karyawan.
RINCIAN PENGHASILAN KARYAWAN 2007 Berdasarkan penghasilan rata – rata per bulan ( Table ) Sumber : Buku “Potensi dan Peluang Bisnis Pembiayaan Konsumen, 2008”
2. Meningkatnya faktor-faktor vulnerabilitas (inflasi, BI rate, dan BBM) menjadi ancaman yang akan menurunkan daya beli konsumen. Ancaman lainnya adalah terjadinya PHK di perusahaan akibat meningkatnya biaya produksi sehingga potensi besar ini meski masih ada tapi terancam menyusut.
3. Pasar di industri ini bersifat fragmented market sehingga tidak ada perusahaan yang sangat dominan dan berpotensi memonopoli pasar, dimana perusahaan terbesarnya hanya memiliki pangsa 5,4%, dengan rincian rasio konsentrasi lima besar atau C5 (14,8%), rasio C10 (19,5%) dan C20 (23,2%).
4. Total kredit konsumsi saat ini mencapai Rp 344,1 triliun dari gabungan dan sinergi kredit konsumsi perbankan (82%) dan multifinance (18%). Sektor pembiayaan konsumen mendominasi 62,6% (Rp 67 triliun) dari perputaran kredit di industri pembiayaan yang tahun 2007 mencapai Rp.107 triliun.
5. Dari rasio kontribusi pendapatan pembiayaan konsumen terhadap pendapatan multifinance maka ada 15 buah perusahaan yang rasio kontribusinya antara 90-100%, dan sebaliknya ada 15 perusahaan dengan rasio di bawah 50%. Lima terbesar perusahaan pembiayaan tahun 2007 tidak identik dengan 5 besar perusahaan pembiayaan konsumen maupun leasing (sewa guna usaha). Karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik dan fokus bisnis yang berbeda.
Lihat Harga Buku Surveys dan Reviews.
RINCIAN PENGHASILAN KARYAWAN 2007 Berdasarkan penghasilan rata – rata per bulan ( Table ) Sumber : Buku “Potensi dan Peluang Bisnis Pembiayaan Konsumen, 2008”
2. Meningkatnya faktor-faktor vulnerabilitas (inflasi, BI rate, dan BBM) menjadi ancaman yang akan menurunkan daya beli konsumen. Ancaman lainnya adalah terjadinya PHK di perusahaan akibat meningkatnya biaya produksi sehingga potensi besar ini meski masih ada tapi terancam menyusut.
3. Pasar di industri ini bersifat fragmented market sehingga tidak ada perusahaan yang sangat dominan dan berpotensi memonopoli pasar, dimana perusahaan terbesarnya hanya memiliki pangsa 5,4%, dengan rincian rasio konsentrasi lima besar atau C5 (14,8%), rasio C10 (19,5%) dan C20 (23,2%).
4. Total kredit konsumsi saat ini mencapai Rp 344,1 triliun dari gabungan dan sinergi kredit konsumsi perbankan (82%) dan multifinance (18%). Sektor pembiayaan konsumen mendominasi 62,6% (Rp 67 triliun) dari perputaran kredit di industri pembiayaan yang tahun 2007 mencapai Rp.107 triliun.
5. Dari rasio kontribusi pendapatan pembiayaan konsumen terhadap pendapatan multifinance maka ada 15 buah perusahaan yang rasio kontribusinya antara 90-100%, dan sebaliknya ada 15 perusahaan dengan rasio di bawah 50%. Lima terbesar perusahaan pembiayaan tahun 2007 tidak identik dengan 5 besar perusahaan pembiayaan konsumen maupun leasing (sewa guna usaha). Karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik dan fokus bisnis yang berbeda.
Lihat Harga Buku Surveys dan Reviews.
0 comment:
Post a Comment